Total Tayangan Halaman

Design by Ferry Muchlis Ariefuzzaman

Design by Ferry Muchlis Ariefuzzaman
Media Team for Atut's Success to be a Governor

Selasa, 07 Juli 2009

Menguji Strategi Para Jenderal dengan Ijazah Palsu dari FE IPB Bogor


Edisi 54 (20-31 Mei 2009)

Jakarta, PAB-Indonesia

Majunya Prabowo Subianto sebagai wakil presiden berpasangan dengan Megawati Soekarno Putri di Pilpres 2009, menggenapkan daftar para jenderal yang akan bersaing di Pilpres 2009. Sebelumnya, Wiranto telah lebih dahulu mendeklarasikan sebagai Wapres berpasangan dengan Jusuf Kalla maju ke arena Pilpres menghadapi incumbent Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang juga pensiunan jenderal.Hadirnya para mantan jenderal ini membuat peta politik di Pilpres semakin seru. Sebab pola yang dilakukan para pensiunan TNI dalam mendulang suara pemilih akan sama, yakni berdasarkan pengalaman mereka saat dinas di militer.

Sepertinya perang tidak jauh berbeda dengan pemilu. Perlu strategi yang matang untuk bisa mengungguli para pesaing dalam perolehan suara. Untuk itu para calon harus membentuk sebuah tim yang bertugas mencari kekuatan dan kelemahan calon dan lawan-lawannya. Setelah itu merancang strategi bagaimana caranya supaya jagonya meraih popularitas. Dalam urusan strategi, kalangan militer bisa dibilang sebagai ahlinya. Jangan heran bila tokoh-tokoh politik, terutama yang berlatar belakang tentara, banyak merekrut rekan-rekannya dari pensiunan militer untuk mengisi tim sukses atau tim kampanyenya.

Sebut saja Wiranto didukung mantan Kasum TNI Letjen (Purn) Suaidi Marasabessy, mantan Wakil Pangab Jenderal (Purn) Fachrul Razi, mantan Kasad Jenderal (Purn) Subagyo HS, mantan Kasal Laksamana Bernard Kent Sondakh, mantan Kapolri Jenderal (Pol) Chairul Ismail, serta Budi Santoso, Ary Mardjono, dan Abu Hartono. Sementara Prabowo sendiri di sokong beberapa koleganya di Kopassus. Misalnya Muchdi PR, mantan Danjen Kopassus yang juga mantan Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN) Mayjen Muchdi PR. Muchdi yang pernah ditahan polisi karena diduga terlibat kasus pembunuhan aktivis HAM Munir, saat ini duduk sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, kendaraan politik Prabowo. Adapun SBY yang mencalonkan diri kembali di Pilpres 2009 dan berpasangan dengan Boediono, tentu saja punya sederet nama mantan petinggi militer di belakangnya.

Baik yang dulu pernah ikut membantu pemenangan Pilpres 2004 maupun rekrutan baru yang akan membantunya menghadapi pilpres mendatang. Masuknya kalangan militer ke jajaran tim sukses salah satu calon yang juga berasal dari militer karena adanya hubungan emosional. Sedangkan maraknya para pensiunan jenderal atau militer yang maju ke ajang pilpres, merupakan gejala mesianisme. Para pensiunan jenderal ini merasa yakin bisa menyelesaikan masalah bangsa. Sehingga mereka berusaha tampil untuk mengatasi beragam masalah yang saat ini sedang dihadapi bangsa. Lantas bagaimana peluangnya? Masing-masing tentu punya peluang yang sama. Dan dari sasaran pemilih mereka juga punya segmen yang berbeda. Misalnya Wiranto yang berupaya meraih dukungan dari kalangan keluarga besar TNI dan massa pendukung Golkar. Saat ini sejumlah posko Hanura berdiri di sejumlah kompleks perumahan prajurit TNI. Padahal pada 2004, posko-posko itu digunakan untuk penggalangan massa partai Demokrat kendaraan politik SBY.

Beralihnya sejumlah posko di sejumlah kompleks militer menandakan pergeseran dukungan sebagian keluarga besar TNI terhadap SBY. Kondisi serupa diperkirakan akan terjadi di kantong-kantong massa Golkar. Untuk merebut massa pendukung Golkar, bagi Wiranto bukan langkah sulit. Sebab bagaimanapun juga ia pernah memenangkan konvensi penjaringan capres dari Golkar 2004 silam.Sedangkan Prabowo dalam mencari massa pemilih cenderung memanfaatkan jaringan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang ia pimpin. Para petani dan nelayan diharapkan menjadi kantong-kantong suara bagi Prabowo. Kalau Prabowo serius dalam implementasinya.

Perolehan suara Partai Gerindra dari kalangan petani dan nelayan akan sangat signifikan.Calon presiden dari Partai Demokrat SBY telah menetapkan tiga macam strategi untuk memenangkan pemilihan Presiden pada 5 Juli mendatang. Strategi yang dilakukan SBY adalah melakukan kampanye terbuka, penggalangan dan pembinaan, serta mobilisasi dukungan, opini dan kontra opini. Menurut SBY, ketiga strategi tersebut akan dilaksanakan secara simultan.SBY juga menghimbau kepada segenap anggota tim suksesnya, untuk melaksanakan tujuh langkah guna memenangkan pemilihan Presiden.

Ketujuh langkah itu adalah berpegang teguh kepada tujuan. “Sebanyak mungkin rakyat Indonesia memberikan pilihannya kepada kita,” tegas dia.Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga aklan melaksanakan politik yang bersih, cerdas, dan damai. Menurutnya, hal tersebut dapat diwujudkan dengan memenuhi segala aturan hukum yang telah ditetapkan. Langkah ketiga, kata dia, mengembangkan cara-cara kampanye dan semua upaya pemenangan pemilihan presiden dan wakil presiden secara baik dan efektif.Susilo menjelaskan, langkah keempat yakni melakukan koordinasi, sinkronisasi dan sinergi dengan semua pihak yang turut berjuang dalam memenangkan pemilihan presiden.

Langkah kelima yang harus diambil yaitu melakukan langkah-langkah teknis untuk mengantisipasi kecurangan dalam pemilihan dan segala hal yang mengganggu perolehan suara Susilo dan Kalla. “Jangan sampai demokrasi kita dikotori oleh kecurangan-kecurangan,” kata SBY.Dia menjelaskan, dalam mengantisipasi perkembangan situasi yang akan berjalan sangat dinamis menjelang hari pemilihan, pihaknya harus mengambil sikap dan tindakan secara antisipatif dan responsif. Langkah terakhir, sambung dia, berusaha mengumpulkan dana kampanye secara bersih dan sah dari sumber-sumber yang bersih dan sah. “Hindari manipulasi penggunaan dana,” ujar Susilo.

Sementara Wiranto mengatakan, kalau berbicara melawan incumbent, maka tentunya mereka akan mengeluarkan segala-galanya. "Rasanya sulit dikalahkan, tapi kan ada juga incumbent yang kalah seperti Pilkada," kata Wiranto.Dia menjelaskan, untuk menarik rakyat, maka strategi yang dilakukan yakni mengambil hati rakyat, dengan menjadi pemimpin yang memberikan kebutuhan rakyat tanpa rakyat meminta-minta. "Yang jelas strategi juga harus situasional, yang jelas kami memiliki," tambahnya.Wiranto juga mengingatkan segenap kader dan caleg partainya untuk menerapkan strategi 4D untuk bersaing dalam pemilu, yakni membuat Hanura dikenal, difahami, dipercaya, dan dipilih masyarakat."Agar dikenal, Hanura harus memasang berbagai atribut partai di tempat-tempat umum sehingga masyarakat mengetahui partai ini," katanya.

Tidak cukup dengan mengenalkan saja, Wiranto melanjutkan, setiap kader juga harus mampu memberi pemahaman kepada masyarakat tentang apa itu Hanura. Untuk itu setiap kader atau caleg harus turun ke lapangan melakukan sosialisasi dan jika perlu dengan pola "door to door" (pintu ke pintu). Setelah masyarakat memahami partai dengan nomor urut 1 di Pemilu itu, menurut Wiranto, hal itu masih belum cukup dan harus diikuti dengan "D" berikutnya, yakni dipercaya masyarakat."Hanura harus bisa dipercaya dan buktikan anda mampu menjaga amanah rakyat. Jika semua telah dilalui, silahkan tidur karena rakyat pasti akan memilih Hanura di Pemilu nanti," ujarnya.

Pada bagian lain, Wiranto menyatakan kebanggaannya bahwa dalam waktu singkat yakni dua tahun saja, Hanura sudah mampu melebarkan sayap organisasinya hingga tingkat kecamatan dan kelurahan di seluruh Indonesia.Menurut mantan Panglima ABRI itu, partainya didirikan bukan karena latah, ikut-ikutan atau pun sekedar mengantarkan Wiranto sebagai Capres. "Hanura didirikan karena adanya keprihatinan atas ketidak beresan dalam pengelolaan negara yang sesungguhnya kaya. Setelah puluhan tahun merdeka, ternyata bangsa ini masih belum bisa bangkit dari kemiskinan dan kebodohannya," ujarnya.**

Pakar: Lembaga Survei Tidak Akurat, Pensiun Saja


Selasa, 07 Juli 2009 (17:20 wib)Jakarta, PAB-OnlinePakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia Effendi Gazali mengatakan, lembaga-lembaga survei yang hasil surveinya berselisih lebih besar dari 2,3 persen dibandingkan hasil penghitungan resmi Komisi Pemilihan Umum sebaiknya "pensiun".

"Jika berbeda lebih dari batas yang ditentukan, seharusnya mereka malu. Jadi, siap-siap menguburkan lembaga survei besok. Bakal banyak pemakaman," ujar Effendi sambil tersenyum, Selasa (07/07) di Jakarta.

Saat ini, kata dia, banyak lembaga-lembaga survei yang merilis hasil survei yang sangat berbeda satu sama lainnya. Namun, sulit dibedakan mana hasil survei pesanan dan independen.

Ia menambahkan, saat ini jumlah swing voters atau pemilih yang belum memutuskan pilihannya mencapai 36,6 persen. Malam ini merupakan puncak dari migrasi politik karena mereka akan segera menjatuhkan pilihannya sebelum menggunakan hak suara keesokan paginya.(Kps/Ind)

Tiga Orang dari Pegawai Ratu Atut Terus Menawari Marissa Haque Kompensasi Damai Namun Ditolak

Jum'at, 04 April 2008 05:01

Chosiyah Ratu Atut-Marissa Haque -KapanLagi.com

Kapanlagi.com - Perseteruan Marissa Haque dengan Gubernur Banten, Ratu Atut terus berlanjut. Marissa mengakui, ia pernah didatangi 3 orang staf Atut untuk mengajaknya berdamai. Atut menawari Marissa sebuah hadiah jika bersedia berdamai.

"Dari awal aku tidak ingin berkonflik, sejak awal saya melaporkan Atut sebagai warga negara Indonesia yang mengetahui pidana Pemilu ijazah palsu, namun Ratu Atut melaporkan kasus ini secara perdata, dan dilindungi Presiden SBY dan Wapres JK" tegas Marissa, Kamis (3/4), melalui ponselnya. a menambahkan, ia punya bukti bahwa Ratu Atut bersalah dalam perkara ijazah palsu.

Pasalnya, dalam beberapa kesempatan Atut mengakui, bahwa ia mengikuti kuliah sarjana lewat program ekstensi. Ia menjalankan kuliah dengan sistem paket. Namun, ijazah yang didaftarkan oleh Atut adalah bukan ijazah, melainkan transkrip nilai.

"Atut tidak punya ijazah SE saat mendaftar Pilkada Banten. Dan, transkrip nilai D3 bodong karena sudah DROP OUT dari sejak tahun pertama D3 di STIE YPKP Bandung, Jawa Barat," terang Marissa.

Marissa berharap, Atut mau sadar diri dan mengakui bersalah. Pasalnya, masyarakat Banten sudah mengetahui soal dirinya. Apalagi Atut terbukti menyalahgunakan jabatannya untuk membendung fitnah. "Aku sudah 'jihad' dalam masalah ini. Mudah-mudahan kebenaran ada di pihak aku," terang Marissa. (kpl/iin/bun)

Rieke "Oneng" Pitaloka Duta Pos Jabar




Selasa, 27 Januari 2009 15:38 WIB Hiburan Dibaca 98 kali


Bandung, (ANTARA News) - Artis Rieke "Oneng" Diah Pitaloka dipilih menjadi "Duta Pos" Wilayah V Jawa Barat untuk mensosialisasikan gerakan "Ayo ke Pos" di wilayah Jawa Barat. "Rieke Pitaloka terpilih menjadi Duta Pos wilayah Jawa Barat, ia mempunyai kecintaan kepada Pos. Diharapkan kehadirannya bisa memotivasi masyarakat untuk banyak menggunakan jasa layanan Pos," kata Kepala Humas Kantor Pos Besar Bandung, Suyud Suhendar di Bandung, Selasa.
Menurut Suyud, selain Rieke, banyak beberapa selebritis dan ikon masyarkat lainnya yang dinominasikan menjadi Duta Pos di wilayah Jawa Barat. Termasuk artis Marissa Haque dan Gubernur penyanyi Ratu Atut Chosiyah. Namun kecintaan Rieke terhadap barang-barang dan layanan Pos menjadi salah satu penilaian tersendiri terhadap artis kelahiran Kabupaten Garut itu. Rencananya pengukuhan isteri dari Dony Gahral menjadi ikon dan "Duta Pos" wilayah Jawa Barat itu akan dilakukan awal Februari 2009 mendatang.

Sementara itu Rieke "Oneng" Pitaloka mengaku senang dengan terpilihnya menjadi ikon Pos di wilayah Jawa Barat. Ia menyebutkan hal ini tidak ada kaitan dengan sebagai calon legislatif."Sejak masuk sekolah SMP suka kirim surat pake Pos. Saya juga menabung di Tabanas lewat Kantor Pos juga," kata Rieke.

Oneng mengajak masyarakat untuk menggunakan jasa layanan Kantor Pos yang saat ini semakin lengkap dan bervariasi. Ia mengaku selalu menggunakan fasilitas layanan Pos untuk surat menyurat. Selain itu, ternyata Rieke merupakan pecinta filateli atau benda-benda Pos. Koleksi filateli yang dikumpulkannya, kata Rieke cukup komplit. Memburu perangko merupakan salah satu hobinya di sela-sela kesibukannya sebagai artis dan aktivis politik.(*)

COPYRIGHT © 2009

Ramalan Mengerikan: 2010 Perang Dunia Ke 3 Meletus, Eropa Musnah


Thu, 18/06/2009 - 03:33




Boleh percaya boleh tidak tapi ramalan ini sunggung mengerikan. Seorang peramal asal Bulgaria, yang disetarakan dengan Nostradamus atau peramal terkenal Valdes, mengatakan, perang dunia ke 3 akan meletus pada November 2010.

Diawali dengan perang antara Negara tetangga yang berkembang menjadi besar dan melibatkan banyak Negara, serta terjadi perang nuklir dan senjata kimia. Peran ini akan berlangsung empat tahun, hingga 2014.

Akibatnya sungguh mengerikan, perang ini menghancurkan hampir semua kehidupan di belahan bumi Utara, khususnya Eropa yang penduduknya nyaris musnah. Benua eropa diramalkan hanya didiami hanya sedikit orang karena banyak yang musnah karena perang.

Perang Dunia kali ini tidak seperti perang dunia I dan II, kali ini kecanggihan teknologi persenjataan, nuklir, kimia, dll, ikut berperan menghancurkan semua, bukan hanya pasukan yang terlibat perang tapi juga masyarakat yang tak berdosa. Setelah perang, hampir sebagian besar penduduk dunia akan mengalami penyakit kanker kulit dan penyakit kulit lainnya akibat senjata kimia dan nuklir.
Lebih jauh tentang ramalan itu ikuti ulasan ini. Tidak banyak orang percaya pada ramalan namun kepercayaan itu biasanya baru akan muncul ketika apa yang diramalkan mulai menunjukkan kebenaran atau menjadi kenyataan. Seperti halnya Vanga yang memiliki nama asli Vangelia Gushterova, seorang peramal asal Bulgaria.

Pada awal kemunculannya, tak banyak orang percaya prediksinya tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi pada masa depan. Namun seiring waktu ketika prediksinya itu mulai menjadi kenyataan, orang pun mulai berpaling padanya. Mulai mengingat-ingat apa yg pernah dikatakannya dulu. Banyak ramalan-ramalan Vanga tentang peristiwa-peristiwa besar yang mengguncang dunia, pada akhirnya menjadi kenyataan.

Vanga telah meninggal sejak 1996. Namun ramalan-ramalannya tentang masa depan dunia kini dicermati semua orang. Setelah sejumlah ramalan terdahulu menjadi kenyataan. Sebut saja, prediksinya tentang serangan teroris pada Amerika pada 9 September 2001 atau dikenal dgn 9/11. Ketika itu dia mengatakan Amerika akan ‘jatuh' oleh serangan burung baja. Dan itu menjadi kenyataan di mana pusat kebanggan Amerika, World Trade Center, ditabrak oleh pesawat yg dibajak teroris.

Dia juga pernah meramalkan tentang meletusnya Perang Dunia ke-II, juga tentang perestroika yang menjadikan ‘ wajah' Rusia berbeda, serta kematian Putri Diana. Atau tenggelamnya kapal selam Kursk di Laut Barents yang berhubungan dengan konflik bersenjata di South Ossetia. Ramalan tentang tenggelamnya kapal selam nuklir kebanggaan Rusia, Kursk, ini diungkapkannya pada 1980. Ia mengatakan," pada pada agustus antara tahun 1999 atau 2000, Kursk akan diliputi air dan dunia akan menangisinya". Ternyata terbukti, tahun 2000 kapal selam nuklir itu tenggelam.


PERANG DUNIA KE-III

Namun yang menggegerkan Vanga meramalkan tentang meletusnya Perang Dunia ke-3 tahun 2010. Berdasarkan terawangnya, Perang Dunia ke-3 itu terjadi karena konflik akibat percobaan pembunuhan terhadap kepala Negara, yakni Ukraina, Estopnia, Lituania dan Polandia yang bagian ke Georgia. Perang Dunia meletus setelah konflik yang terjadi di Hindustan (India).
Awalnya, perang tersebut hanya perang local antar Negara tetangga yang dimulai pada November 2010. Lalu perang itu merembet melibatkan banyak Negara, terjadi perang nuklir dan senjata kimia. Perang Dunia ke III ini akan selesai menjelang Oktober 2014.
Berikut ini cuplikan ramalannya yang mengerikan:

2011: akibat perang, hujan radioaktif akan menghancurkan hampir semua kehidupan di belahan bumi Utara. Kebanyakan orang-orang Eropa akan musnah dan menghadapi ancaman dari Muslim yang akan mempergunakan senjata kimia untuk menghabisi mereka.
2014: Akibat mengerikan diterima penduduk dunia akibat serangan senjata kimia dan nuklir selama perang. Di mana sebagian besar penduduk dunia akan menderita kanker kulit dan penyakit kulit lainnya.

2016: Penduduk Eropa hingga sedikit, nyaris benua itu tidak didiami.
2018: Cina akan tampil sebagai Negara superpower baru, yang memiliki kekuasaan besar di dunia. Yang tadinya eksploiters akan menjadi yang diekploitasi.


2023: Orbit tanah akan berganti


2025: Penduduk eropa masih sangat jarang. Vanga lahir 1911 dengan nama Vangelia Pandeva Dimitrova, setelah menikah namanya menjadi Vangelia Gushterova. Ia berasal dari Bulgaria dan buta sejak usia 12 tahun. Vanga banyak menghabiskan hidupnya di area Rupite di Kozhuh Mountains, Bulgaria. Ia diduga buta huruf dan tidak menulis apapun ramalannya. Ramalan-ramalannya hanya diucapkan dan orang merekamnya. Kadang ada kesulitan, karena ucapannya kadang bercampur dialeg Bulgaria yang sulit dimengerti.

Ia mengatakan, kemampuannya melihat masa depan karena bantuan makhluk gaib yang mendampinginya dan membisikkan padanya tentang apa yang akan terjadi. Tapi Vanga tidak bisa menjelaskan dari mana makhluk gaib itu berasal. Makluk gaib itulah yang memberinya informasi tentang orang atau apapun yang akan terjadi atau telah terjadi.

Kini ramalan-ramalan Vanga menjadi objek penelitian Institut Bulgaria. Sebanyak 7000 ramalannya kini tengah diteliti. Dari penelitian tersebut, dikatakan bahwa 80 persen dari ramalannya akurat. Sesaat sebelum kematiannya, Vanga , meramalkan, bumi akan dilanda keresahan dan ketidak seimbangan, serta sejumlah makluk luar angka (alien) yang sebenarnya telah bertahun-tahun hidup di bumi.***

disarikan dari berbagai sumber

Dengan mengalahkan Hillary Clinton, artis yang kini sibuk dengan dunia DPR menjadi politisi tercantik dan terseksi di dunia










Dengan mengalahkan Hillary Clinton, artis yang kini sibuk dengan dunia DPR menjadi politisi tercantik dan terseksi di dunia. “Mungkin mereka melihat dari bibir saya yang seksi,” kata Anggie.

Adalah koran Spanyol, 20 Minutos yang menyematkan gelar tersebut pada Angie. Dari 54 politisi yang dipilih sebagai politisi tercantik dan terseksi di dunia, Angie duduk di urutan ke-27. Ia mengalahkan Menlu Amerika Serikat yang hanya berada di urutan ke-34.

“Dari awal saya nggak tahu, ini mungkin rezeki bayi ya. Di awal tahun saya sudah jadi anggota DPR, sekarang di pertengahannya ada gelar politisi tercantik dan terseksi di dunia,” ujar Angie sumringah saat ditemui di kantornya di Gedung DPR, Senayan, Selasa (7/7/2009).

Anggi mengetahui hal tersebut dari ibu mertuanya, ia kaget dan langsung memberi tahu Adji Massaid. “mas adji bersyukur dan bertanya apa tidak ada politisi tertampan,” tutur anggie sambil tertawa.

Oleh-oleh Khofifah Indar Parawansa Berlebaran di Taiwan









19 Oktober 2007 by admin Jakarta (GP-Ansor): Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa berkesempatan merayakan Hari Raya Idul Fitri di Taiwan, negara tempat muslim menjadi sangat minoritas. Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan RI itu menuliskan pengalamannya untuk Duta Masyarakat.

Berikut ini laporannya.Pada tanggal 13 Oktober, pukul 23.40 malam, saya berangkat ke Taipei, Taiwan, dengan menggunakan pesawat Eva Air dari Bandara Surabaya. Pukul 05.45 pagi mendarat di Taipei dan langsung menuju ke lapangan Taan, tempat digelarnya Halal Bil Halal yang diselenggarakan oleh Majlis Ta’lim Yasin yang dikomandani para Tenaga Kerja Indonesia/Tenaga Kerja Wanita (TKI/TKW) dan para mahasiswa asal Indonesia.

Hadir pada acara tersebut Ketua Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Fery Yahya, Wakil Ketua KDEI Bapak Amsir Ramali Bandaro dan para staf KDEI. Dari Chinese Muslim Association (CMA) hadir Ketua Ali Ma Ju-Hu, Imam Masjid Besar Taipei Salahuddin MA, Pimpinan Taipei Grand Mosque, serta sekitar 10 ribu warga Indonesia di Taipei dan sekitarnya.

Terimakasih Rieke dari Ngarto








Ngarto Februana
14 Desember 2007 pukul 14:27

Mbak Rieke, terima kasih atas ulasan Anda tentang novel saya. Ulasan Anda cukup cermat. Soal nama Februana di sampul buku, itu usulan penerbit. Kata penerbitnya nama Ngarto nggak menjual. Jadi, cuma dicantumkan Februana. Anak saya yang masih kelas III SD sempat protes, "Kok, nama Bapak cuma Februana? Memang nama Ngarto itu gak bagus ya?"Pulung gantung, seperti ditulis oleh Darmaningtyas, sampai saat ini pun masih dipercaya oleh masyarakat Gunung Kidul. Saya juga mendengar cerita-cerita sebelum gempa meluluhlantakkan Yogya bagian selatan, bahwa ada pulung gantung meluncur di atas langit Gunung Kidul. Sebuah isyarat alam tentang akan datangnya bencana.Ahmad Tohari, dalam novelnya trilogi Ronggeng Dukuh Paruk, juga menggambarkan fenomena alam berupa lintang kemukus dini hari sebagai firasat yang diberikan alam akan datangnya malapetaka. Sekali lagi, terima kasih atas tanggapan Anda.
Salam

Ngarto Februana

Pencopotan Kajati Banten dalam Kasus Prita


Kompas Cyber Media tertanggal 12 Juni 2009, bahwa Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Banten Dondy K Sudirman dicopot dari jabatannya. Dan layaknya gaya sisa rezim Orde Baru yang sangat represif dan otoritatif – seperti biasa pihak Kejaksaan Agung membantah perhal terkait isu dicopotnya Dondy terkait kasus Prita seorang ibu rumah tangga yang menyebar ketidakpuasan atas layanan RS Omni melalui surat elektronik (email).

Argument dari Kejaksaan Agung dinyatakan bahwa hal mutasi semacam itu merupakan hal umum yang besifat biasa serta sama sekali tidak terkait dengan kasus penanganan Prita Mulyasari oleh kejaksaan. Hhhmmm… Sementara menurut hipotesa saya justru sebaiknya! Kelihatannya insya Allah Kang Pepih setuju dengan dugaan sementara saya bahwa dicopotnya Kejati Banten pak Dondy itu justru karena ‘diduga’ dianggap memiliki ‘andil’ pendzoliman atas Prita Mulyasari oleh kejaksaan sehingga terpaksa harus meringkuk di tahanan!

Ketika dinayatakan oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Jasman Pandjaitan bahwa mutasi tersebut diatas dianggap biasa seperti yang juga sering terjadi pada jaksa-jaksa lain dari institusi hukum ini, justru kecurigaan masyarakat termasuk saya didalamnya semakin meningkat. Bahwa telah terjadi ‘dugaan’ money politics terkait dengan masih sangatnya ‘dugaan’ MAFIA PERADILAN yang melakukan praktek tersebut dari seluruh jajaran institusi hukum terkait dinegeri ini… sampai hari ini! Pak Kejati Dondy kini menjadi staf ahli Jaksa Agung, sementara posisi Kajati Banten yang ditinggalkannya lalu sekarang ini diisi oleh Abdul Wahab Hasibuan yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kajati Sumatera Selatan.

Terkait dengan RS Omni Internasional tersebut sendiri, Jaksa Agung Muda Pengawasan Hamzah Tadja menyatakan, bahwa RS Omni insya Allah kemungkinan besar akan diperiksa terkait kasus Prita itu. Saya pribadi sebagai pengamat hukum cukup aktif dinegeri ini, berharap bahwa kita semua mampu menjadi watch-dog terhadap pemeriksaan Kejakssan Tinggi Banten terkait dengan kasus Prita. Karena tidak tertutup kemungkinan bahwa rencana menuntut RS Omni hanya ‘hangat-hangat tahi ayam’ seperti yang sudah-sudah!
Karena sejelasnya didalam pasal pidana tersebut dinyatakan: “… barang siapa…” Yang artinya dapat menjerat pribadi maupun institusi, siapapun dia tanpa terkecuali – dalam bentuk/wujud/entitas/entity/thing tertentu itu. Karena kebebasan berekspresi bukan bermakna tanpa bingkai hukum. Disukai atau tidak, disetujui atau tidak, Indonesia tetap adalah Negara Hukum yang tercantum dalam Pasal 1 ayat 3 UUD 45. Sehingga walau sampai kini ‘diduga’ masih dipenuhi oleh praktek mafia peradilan, dan para pelaku penjujur keadilan dinegeri ini masih melakukan Espirit de Corps (saling melindungi pelaku kejahatan/delik pidana birokrasi dalam institusi tertentu), namun hukum harus tetap kita junjung tinggi.

Fereat Mundus!

Golkar dalam Nurul Arifin, Ratu Atut


30 November 2007 - 11:45 WIB

Golkar dalam Nurul Arifin, Ratu Atut
Konon orang-orang Gunungkidul melihat pulung gantung beberapa hari sebelum bencana gempa berkekuatan 5,9 skala Richter mengguncang Yogyakarta. Sebentuk sasmita alam dalam wujud bola cahaya sebesar batok kepala berwarna biru kemerahan melayang-layang di angkasa. Sejak lama orang-orang Gunungkidul percaya pulung gantung sebagai pertanda musibah maha-dahsyat bakal tiba. Percaya atau tidak, banyak yang mati gantung diri setelah menyaksikan firasat gaib itu. Sejumlah penelitian perihal kecenderungan bunuh diri di Gunungkidul kerap dihubungkaitkan dengan mitos pulung gantung. Mereka memilih mati lebih dulu, sebelum petaka itu datang, toh nanti juga bakal mati.

Begitulah jalan aman yang ditempuh ayah Tini seperti dikisahkan novel Harga Seorang Wanita (2006) yang saya baca beberapa bulan lalu. Suatu malam, ayah Tini melihat pulung gantung meluncur dari langit dan jatuh di atap rumahnya. Esok pagi orang-orang Desa Wiloso menemukan mayat lelaki itu menggantung di dahan pohon jati, tak jauh dari rumahnya. Tak lama berselang, bala yang mereka takutkan sunggguh-sungguh tiba: Desa Wiloso terancam kelaparan. Panen gagal, wabah busung lapar berjangkit, kemarau berkepanjangan, sawah ladang retak-rengkah, sapi dan kambing kurus kering karena rumput sukar didapat. Orang-orang terpaksa makan tiwul. Tapi, bagi Simbok, itu bukan salah pulung gantung, bukan pula salah alam Gunungkidul yang tak ramah, melainkan sudah pepesthen, kepastian yang tak bisa dielakkan. Miskin, lapar, makan tiwul, dan bunuh diri adalah takdir. Menjanda setelah kematian suami juga takdir.

Di saat para pengarang kita sibuk membungkus cerita dengan aneka kemasan yang mengkilat, kinclong, sedap dipandang mata (tapi abai isi), pengarang buku itu justru mencibirkan segala macam permainan bentuk yang mengasyikkan itu. Ia justru menukik di kedalaman sumur kemelaratan di dusun-dusun Gunungkidul. Tengoklah peruntungan Simbok! Tersebab miskin, suaminya nekat gantung diri (meski dengan dalih pulung gantung). Karena miskin, Simbok jadi gundik pamong desa (Wirono), jadi babu dan pemuas berahi Bendoro. Wajah ayunya jadi bopeng, remuk tak berbentuk. Disiram air panas oleh Raden Sunartijah (istri Bendoro) saat tertangkap basah sedang mengeroki Bendoro.

Namun, pulung gantung tak pernah enyah dari hidup Simbok. Lagi-lagi bola cahaya biru kemerahan itu meluncur dari langit, jatuh di atap usang rumah gedeknya. Kali ini firasat perihal bala yang bakal menimpa Tini, anak perempuan satu-satunya. Simbok gelisah sejak Tini mohon izin untuk bekerja di Yogya. Dalam terawang batin Simbok, pesakitan Tini tinggal menunggu hari. Cepat atau lambat kembang desa Wiloso itu bakal ditimpa nestapa sebagaimana disasmitakan pulung gantung. Pelan-pelan terkuak juga rasa penasaran Simbok perihal Tini yang tiba-tiba ingin meninggalkan Gunungkidul. Benar! Ternyata niat merantau bukan kemauan Tini. Perempuan beranak satu itu tergadai pada Parman, juragan panti pijat di kawasan Gedongkuning. Ini ulah Jono, suami Tini. Jono harus menebus sepetak ladang yang tergadai. Bila tidak lekas ditebus, ladang akan berpindah tangan. Parman tak keberatan meminjamkan uang 10 juta rupiah, dengan syarat Tini harus bekerja di Griya Pijat Nikmat selama 5 tahun. Apa boleh buat, bagi Tini, ketergadaian tubuh dan dirinya itu mungkin sudah suratan, sebagaimana takdir Jono yang harus rela istrinya jadi sundal.

Sejak itu Tini bukan gadis desa yang lugu dan pemalu lagi. Ia berubah jadi perempuan pemberani. Tak gamang lagi bila berhadapan dengan laki-laki. Tini makin telaten memijat, makin piawai memuaskan hasrat menggebubung para lelaki hidung belang. Pelajaran pertama Tini di panti pijat itu adalah merelakan tubuhnya diperkosa Parman. Perempuan paling ayu di Desa Wiloso itu sama sekali tidak memberikan perlawanan saat tangan kasar Parman menerkam pinggang langsingnya.Untuk apa? Lambat laun tetap saja akan diperkosa. Jadi, dibiarkannya Parman melunaskan dendam masa lalu. Sebelum dipersunting Jono, Parman pernah datang ke Wiloso. Ia hendak memperistri Tini, tapi perempuan itu dalam genggaman Jono.

Berapakah takaran "harga" perempuan yang ditawarkan novel itu? Menimbang kebejatan Wirono, Bendoro, Jono, Parman, atau Andi yang meski berkenan menyelamatkan Tini (tapi menolak komitmen pernikahan), "jangan-jangan" tidak ada takaran harga bagi perempuan. Harga Simbok dan Tini hanya tergantung bagaimana para lelaki memperlakukannya. Seamsal barang rongsokan, tergantung bagaimana pengguna mengukur manfaatnya. Tak ada takaran harga pasti. Agaknya, di sinilah pentingnya realitas keterpurukan Simbok, Tini, dan Murti (anak perempuan Tini dari perkawinannya dengan Jono) yang digambarkan pengarang dengan cara bertutur bersahaja. Nestapa Tini seperti mendaur ulang luka lama Simbok. Bedanya, Tini bukan perempuan yang nrimo. Baginya, ketertindasan itu bukan karena pulung gantung (Tini bahkan tak percaya mitos konyol itu), bukan pula karena suratan takdir, melainkan karena ulah laki-laki. Maka, ia harus melawan, meski akhirnya tetap kalah (dikalahkan?). Puncak kemurkaan Tini terjadi pada sebuah malam jahanam saat ia menikamkan belati ke perut Jono, persis saat suaminya itu sedang berhimpitan dengan Suti, ronggeng dari Karangnongko. Alih-alih menebus gadaian pada Parman, Jono malah berniat menikah lagi dengan Suti. Digondolnya tabungan Tini selama bekerja hampir 5 tahun sebagai pemijat plus. Alhasil, Jono mati bersimbah darah di tangan istrinya sendiri, Tini meringkuk di penjara. Kalah jadi abu, menang jadi arang. Tak lama kemudian Simbok bunuh diri setelah melihat pulung gantung untuk ke sekian kalinya.

Nama pengarang buku itu sesungguhnya Ngarto Februana, tapi yang tertera di sampulnya hanya Februana (seakan-akan nama perempuan). Seolah-olah kata Ngarto terlalu ndeso dan kolot. Padahal realitas yang hendak digambar Ngarto memang ndeso, melarat, dan kampungan, bukan dunia teenlit, metropop yang banyak digandrungi akhir-akhir ini. Barangkali tema-tema seputar kemiskinan, kemelaratan, dan ketertindasan memang sedang "miring" harganya. Jadi, perlu dikemas sedemikian rupa agar laris di pasaran.... (*)

Ratu Atut CHosiyah Gubernur Tertolol Indonesia: Rizal Malarangeng

01/06/08 12:56 PM:


TERPOPULER MINGGU INI tutup

Senin, 12 Maret 2007 20:06
Gugatan Terhadap Ratu Atut Mulai Disidangkan Kapanlagi.com – Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) DKI Jakarta, Senin, mulai menyidangkan gugatan Marissa Haque terhadap Keputusan Presiden yang mengangkat Ratu Atut Chosiyah sebagai Gubernur Banten terpilih. Sidang perdana itu digelar untuk memeriksa kelengkapan berkas perkara yang diajukan oleh pemohon. Kuasa hukum Marissa, Bonaran Situmeang, dalam gugatannya menyatakan Keppres No.74/P/2006 tentang pengangkatan Ratu Atut Chosiyah sebagai Gubernur Banten terpilih harus dinyatakan cacat hukum karena Ratu Atut melakukan pelanggaran saat pelaksanaan Pilkada.

Dasar dikeluarkannya Keppres itu, menurut Bonaran, karena adanya keputusan KPUD No 25/KP-KPUD/2006 tertanggal 6 Desember 2006 tentang pengesahan Ratu Atut sebagai Gubernur Banten terpilih. Padahal, lanjut dia, Ratu Atut saat mengikuti Pilkada melakukan pelanggaran, dengan tidak mengindahkan pasal 38 ayat 1 huruf p PP No 6 Tahun 2005, yang mengatur bahwa setiap pejabat yang mencalonkan diri sebagai peserta Pilkada harus terlebih dahulu mengundurkan diri. “Dengan adanya pelanggaran itu, maka KPUD juga melanggar hukum karena tetap mengeluarkan keputusan yang mengesahkan Ratu Atut. Karena KPUD melanggar hukum, maka konsekuensinya Keppres itu cacat hukum,” tutur Bonaran.

Selain menyalahi PP No 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah dan wakil daerah, ia menambahkan, Ratu Atut juga melanggar pasal 58 UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang secara tegas menyatakan peserta Pilkada harus bukan pejabat daerah yang sedang menjabat. Pada sidang perdana itu, selain memeriksa kelengkapan berkas, majelis hakim juga memberi saran-saran perbaikan permohonan kepada pemohon. Sidang dilanjutkan pada Senin, 26 Maret 2007, untuk menyerahkan perbaikan permohonan.

Sebelum mengajukan gugatan Keppres pengangkatan Ratu Atut ke PTUN, Marissa telah menempuh upaya hukum menggugat KPUD Banten di Pengadilan Negeri (PN) Serang, Banten. Namun, pada Februari 2006 gugatan mantan calon wakil Gubernur Banten itu ditolak oleh PN Serang dengan alasan kewenangan mengadili sengketa pilkada berada di Mahkamah Agung (MA). PN Serang juga beralasan, karena KPUD merupakan lembaga yang bertanggungjawab kepada negara, maka keberatan atas produk hukum yang dikeluarkan oleh komisi itu harus dilayangkan ke PTUN. (*/rsd)

Pilpres Diboikot, Indonesia Bisa Mengalami Krisis: Kekhawatiran Ratu Atut

http://panwassidoarjo.blogspot.com/21 April, 2009
Aprizal Rahmatullah - detik

Pemilu Wacana boikot pilpres yang dicetuskan kelompok Teuku Umar dinilai berbahaya.

Jika pilpres diboikot, bukan tidak mungkin bangsa ini akan mengarah pada kondisi krisis. "Saya rasa itu sesuatu yang harus dicermati secara hati-hati dan mendalam. Jangan sampai kita membawa bangsa ini ke arah krisis," ujar Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza mahendra usai mengikuti Musyawarah Dewan Partai Bulan Bintang di Hotel Grand Cempaka, Jl Soeprapto, Jakarta, Senin (20/4/2009).
Yusril menjelaskan, sikap memboikot pilpres bukanlah hal yang dewasa. Segala masalah yang tersisa dari pileg justru harus kita sikapi seperti seorang negarawan."Dalam situasi yang sulit seperti ini dan ke depan akan bertambah sulit, fokus pikiran kita adalah bagaimana menyelamatkan bangsa," imbuhnya.

Menurut guru besar Hukum Tata Negara FH UI ini, sangat berbahaya jika pada pilpres nanti hanya calon incumbent yang maju sendiri. Kondisi tersebut tentu menyebabkan tahapan pilpres tidak bisa dilanjutkan.
"Kalau pada 20 Oktober nanti tidak ada presiden yang baru maka negara ini dalam keadaan darurat," pungkasnya.Sebelumnya, kelompok Teuku Umar menyatakan akan memboikot pilpres nanti jika tuntutan agar masalah pileg kemarin tidak ditanggapi.

Kelompok Teuku Umar adalah gabungan tokoh dan ketua parpol yang memprotes penyelenggaraan pemilu karena dinilai gagal memberikan fairness.
Mereka terdiri dari Megawati, Prabowo, Wiranto, Gusdur dan beberapa ketua partai lainnya seperti PPP dan PKS. Para tokoh ini pernah menggelar pertemuan di kediaman Megawati di Jl Teuku Umar, Jakarta Pusat. ( ape / sho )

ADIK KANDUNG RATU ATUT CHOSIYAH DIPERIKSA KEJAKSAAN NEGRI TANGERANG BANTEN KORUPSI RSUD BALARAJA, Kabupaten Tangerang, Banten.



ADIK KANDUNG RATU ATUT CHOSIYAH DIPERIKSA KEJAKSAAN NEGRI TANGERANG BANTEN KORUPSI RSUD BALARAJA, Kabupaten Tangerang, Banten.
Minggu, 24 Agustus 2008 18:22

WIBTANGERANG, MINGGU - Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangerang menjadwalkan akan memanggil adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Heri Wardana alias Wawan suami dari mantan calon wakil bupati Tangerang Banten yang gagal, terkait dugaan kasus korupsi pembangunan RSUD Balaraja.Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejari Tangerang, Rakhmat Haryanto, Minggu (24/8) mengatakan, jadwal pemanggilan adik pejabat nomor satu di Provinsi Banten tersebut pada Senin (25/8)."Wawan seharusnya memenuhi panggilan Kejari Tangerang pada Jumat (22/8) kemarin, namun berhalangan hadir karena harus menghadiri rapat Gabungan Pengusaha Konstruksi (Gapensi) Provinsi Banten," ungkapnya.

Haryanto mengatakan, Wawan akan dipanggil dalam kapasitasnya sebagai saksi dalam dugaan tindak pidana korupsi pembangunan RSUD Balaraja, Kabupaten Tangerang.Sebelumnya, Kejari Tangerang telah menetapkan lima tersangka yang diduga kuat melakukan tindak pidana korupsi pembangunan rumah sakit pemerintah yang menghabiskan dana dekonsentrasi APBN 2006 sebesar Rp14,115 milyar tersebut.Kelima tersangka tersebut antara lain, Kepala Dinas Kesehatan (Dinskes) Provinsi Banten, DBS, Pejabat Pembuat Komitmen Dinkes Provinsi Banten, NA, Direktur kontraktor proyek PT Glindingmas Wahana Nusa sebagai kontraktor proyek, JC, Kepala Proyek, DW dan konsultan pengawas proyek dari PT Cipta Sarana Mitra, AS.Modus operandi yang dilakukan para tersangka yakni membuat laporan palsu secara bersamaan tentang kemajuan pembangunan RSUD Balaraja.

Laporan kemajuan pembangunan tersebut untuk mencairkan dana ke Dinkes Provinsi Banten sebesar Rp 14,115 milyar padahal laporan kemajuan proyek tidak sesuai dengan bangunan fisiknya.Kejaksaan menemukan hasil pengumpulan data dan survey lokasi yang menunjukkan sejumlah bangunan fisik tidak sesuai dengan laporan kemajuan proyek, di antaranya toilet, keramik lantai, saklar dan jaringan listrik.Namun demikian, Haryanto menjelaskan, pemanggilan Wawan tersebut bersifat tidak mengikat dan akan mengubah penanganan kasus yang sudah mencapai tahap penyidikan itu.

"Pemanggilan Wawan juga didasarkan keterangan tersangka JC, yang menyebut nama Wawan.
Namun belum diketahui jelas peranan Wawan pada pembangunan RSUD Balaraja."Selain itu, Kejari Tangerang juga akan memanggil Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Hani Heryanto terkait perencanaan dan pembangunan rumah sakit milik Kabupaten Tangerang tersebut.

Panda Nababan & Kejahatandalam Pendzoliman kepada Marissa Haque Fawzi




Kasihan Marissa Haque, dia perempuan lembut hati dan manis budi bahasanya. Dari di DPR RI dulu saya sudah sering mengingatkan janganlah adindaku tercinta itu masuk partai setan bermata merah pakai tanduk pula. Lihatlah copy berita tahun lalu yang sengaja saya simpan agar masyarakat Indonesia dapat membela Marissa Haque yang terdzolimi ini. Panda Nababan atas perintah Megawati Soekarnoputri membayar Wartawan Detiki.com. Nama serta alamat wartawan tersebut tertera pada berita dibawah ini. Berita tsb adalah sbb:Saudariku sayang, kalau pendzoliman terhadap saudari muslim kita Marissa Haque oleh PDIP bagaimana pendapatmu?

Jelas-jelas Marissa Haque menolak dipaksa Panda Nababan dan Megawati Soekarnoputri dari PDI Perjuangan untuk mendukung YANG DIDUGA Koruptor Banten berijazah PALSU dari FAkultas Ekonomi Universitas Borobudur, Kalimalang, Jaktim itu,http://jkt1.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/09/tgl/01/time/142514/idnews/667069/idkanal/10Jumat, 01/09/2006 14:25 WIB Pemecatan Marissa dari PDIP Jangan Terkesan DizalimiMuhammad Nur Hayid - detikinetJakarta - PDIP tidak ingin pemecatan Marissa Haque sebagai anggota PDIP dipublikasikan secara besar-besaran.

PDIP tidak ingin ada kesan Marissa menjadi pahlawan karena dipecat.“Kita mendudukkan sesuai permasalahannya,” kata Wakil Ketua Fraksi PDIP Panda Nababan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (1/9/2006).Panda lantas mengatakan, Marissa dulu pemain sinetron dengan lakon di Komisi X, produsernya PDIP, sutradaranya Ketum PDIP Megawati. Sekarang Marissa menjadi pemain sinetron dengan lakon sebagai wakil gubernur, produsernya PKS dan sutradaranya Presiden PKS Tifatul Sembiring.“Padahal dulu sebelum menjadi anggota, dia sudah tanda tangan di atas materai setia kepada partai. Kalau begini, etis tidak?” cetus Panda.Menurut Panda, seharusnya jika Marissa telah menetapkan diri sebagai calon gubernur dari PKS, Marissa sebaiknya mengundurkan diri tanpa menunggu pemberian sanksi dari DPP.

“Kalau Anda sebagai wartawan detikcom kemudian Anda menulis di media lain, pantas nggak itu? Harusnya dia tahu,” tambah Panda.Saat didesak apakah surat pemecatan Marissa sudah sampai ke fraksi, Panda tidak mau menanggapi. “Persoalannya dipecat atau tidak, tapi didudukkan pada masalah yang sebenarnya,” ungkap Panda.Sementara anggota PDIP Effendi Simbolon dengan nada bergurau menimpali pernyataan Panda bahwa seluruh anggota fraksi dilarang berkomentar tentang Marissa. “Kata Sekjen nggak boleh dikomentari oleh anggota, kenapa Pak Panda berkomentar,” kata Effendi sambil tertawa lebar.Panda pun lantas menyahut pernyataan Effendi. “Untuk saya tidak apa-apa,” ujar Panda sekenanya yang diikuti derai tawa para wartawan. ( san )

Setalah Dikalahkan Marissa Haque Sekarang Taufik Kiemas Kalah Lagi dari Rieke Pitaloka



Dahulu oleh Marissa Haque Sekarang
Rieke Dyah Pitaloka Ungguli Taufik Kiemas

Kompas/Agus Susanto
Rieke Dyah Pitaloka
/
Sabtu, 11 April 2009 13:31 WIB

Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik

JAKARTA, KOMPAS.com — Artis kondang Rieke Dyah Pitaloka yang mencalonkan diri sebagai caleg Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) unggul sementara atas politisi senior dari partai yang sama, Taufik Kiemas, dari daerah pemilihan Jabar II (Bandung dan Bandung Barat).

Padahal, Taufik Kiemas adalah suami dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang juga duduk sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperppu) PDI-P.

Rieke unggul sementara dengan perolehan 427 suara atas Taufik yang hanya memperoleh 261 suara. Rieke sendiri belum dapat dihubungi hingga berita ini diturunkan. Hanya saja, Rini, asisten Rieke, mengatakan, pihaknya belum memperoleh informasi yang lengkap dari masing-masing tempat pemungutan suara (TPS). "Iya, belum dapat informasi update Mbak," ujar Rini kepada Kompas.com, Sabtu (11/4).

Partai berlambang banteng dengan moncong putih ini duduk di posisi kedua setelah Partai Demokrat dan unggul sedikit di atas Partai Golkar.

Rieke Pitaloka Nilai Lagu Slank & Perkataan Marissa Haque Kini Terbukti






Rabu, 9 April 2008 18:21 WIB Hiburan Dibaca 2138 kali



Jakarta (ANTARA News) - Penangkapan anggota DPR RI dari Fraksi Partai Pembangunan (FPP), Al Amin Nasution, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan suap pada Rabu dini hari, dinilai artis Rieke Dyah Pitaloka, makin menguatkan dugaan adanya mafia di lingkungan DPR layaknya disebut dalam lirik lagu "Gosip Jalanan" dari Slank.Aktris yang juga anggota partai politik (parpol) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), menilai bahwa kasus penangkapan Al Amin Nasution menunjukkan tak ada yang salah dengan lirik lagu Slank yang kini gencar diperdebatkan itu. "Berarti kan lagu Slank memang terbukti," ujarnya saat di temui di sela-sela Diskusi Budaya, Amandemen UUD 1945 di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (9/4).Pemeran Oneng dalam komedi situasi "Bajaj Bajuri" itu memberi dukungan kepada kelompok Slank, yang dinilainya berani menyuarakan suara hati lewat lagu-lagu semacam itu. "Karena, kalau disindir pun sudah enggak mempan," ujarnya.Mengenai lirik lagu Gosip Jalanan, Rieke mengatakan, "Saya tidak melihat kalau lirik itu menghakimi anggota Dewan. Kalau ada kata `mafia di Senayan`, itu bukan berarti semua anggota Dewan adalah mafia. Ibarat Mafia Italia, bukan berarti orang Italia semuanya mafia bukan?""Masyarakat sudah tahu bahwa yang keluar masuk Senayan kan tidak hanya anggota Dewan, banyak juga kan orang-orang yang masuk ke sana kerjanya cuma jadi makelar politik," katanya.Sementara itu, anggota dewan badan kehormatan DPR, Gayus Lumbun, telah meminta agar polemik antara DPR dan Slank segera diakhiri. Artinya, pihak DPR tidak akan meneruskan persoalan tersebut. "Saya memang sudah dengar kabar itu," ujar Rieke.Syair dalam lagu "Gosip Jalanan" itu antara lain berbunyi "Mau tau gak mafia di senayan, Kerjanya tukang buat peraturan, Bikin UUD ujung-ujungnya duit". Sejumlah anggota DPR menilai lirik lagu "Gosip Jalanan" yang dilantunkan oleh Slank dalam album "Plur" dan dirilis tahun 2004 dinilai telah melecehkan kelembagaan DPR.Badan Kehormatan (BK) DPR pada Rabu menyatakan tidak akan melanjutkan proses pengaduan atas kasus lirik lagu Slank yang dinilai melecehkan DPR itu.Wakil Ketua BK DPR Gayus Lumbuun seusai menemui Ketua DPR Agung Laksono di Gedung DPR, Rabu, menyatakan evaluasi atas lirik lagu berjudul "Gosip Jalanan" itu diserahkan pada masyarakat untuk menyikapinya. (*)
COPYRIGHT © 2008

Lukman Hakim Saifuddin & Angelina Sondakh





KETUA FRAKSI PPP Buntuti Angelina Sondakh


Untuk sementara, Angelina Sondakh yang dijagokan Partai Demokrat unggul di Kabupaten Magelang.


DALAM Pemilu 2009, Kota dan Kabupaten Magelang masuk Dapil Jawa Tengah VI. Daerah lainnya yang masuk dapil ini adalah Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Temanggung.

Pada Pemilu 2004, PDIP berhasil menjadi jawara di dapil ini dengan meraih 465.509 suara atau (23,25 persen). Sementara Partai Kebangkitan Bangsa berada di posisi kedua meraih 407.105 suara (20,33 persen), diikuti Partai Golkar yang meraih 301.989 suara (15,08 persen suara). Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ada di urutan keempat dengan raihan 240.645 suara (12,02 persen).

Partai Amanat Nasional di urutan kelima dengan raihan 175.257 suara (6,85 persen), dan Partai Demokrat berada di urutan keenam dengan raihan 137.227 suara (6,85 persen). Sementara, Partai Keadilan Sejahtera berada di urutan ketujuh dengan raihan 86.163 suara (4,30 persen).


Di dapil ini, sejumlah elite parpol bertarung, di antaranya Ketua Umum Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) Amelia Yani, anggota DPR dari Fraksi PAN Tjatur Sapto Edy, Ketua DPW PKB Jawa Tengah Abdul Kadir Karding, Ketua Fraksi PPP Lukman Hakim Saifuddin, selebritis Angelina Sondakh dari Partai Demokrat, dan pengacara Chudry S dari PKNU. Mereka memperebutkan delapan kursi DPR.

Hingga Sabtu (18/4), mantan putri Indonesia Angelina Sondakh yang jadi caleg nomor urut 1 dari Partai Demokrat meraup 49.794 suara, khusus di Kabupaten Magelang. Perolehan suara Angie, sapaan akrab anggota DPR itu, bakal bertambah di daerah lainnya. Pada Pemilu 2004, Angelina hanya meraup 43.944 suara di dapil ini.

Dari 21 Kecamatan yang ada di Kabupaten Magelang, Angie selalu mendapatkan suara di atas angka 500. Perolehan suara terendah Angie berada Kecamatan Ngablak. Di daerah ini dia hanya meraup 630 suara.

Sementara suara tertinggi dia dapatkan di Kecamatan Mertoyudan dengan 9.483 suara. Sementara, Ketua Fraksi PPP DPR RI Lukman Hakim Saifuddin cuma memperoleh 24.301 suara. Suara tertinggi sebesar 3.274 didapatkan Lukman di Kecamatan Kajoran. Sementara suara terendah yakni 121 suara didapatkan di Kecamatan Ngluwar. Sedangkan Ketua DPW PKB Jawa Tengah Abdul Kadir Karding meraih 24.748 suara.

■ Indra Maliara

Entri Populer